LAGU TERAKHIR UNTUK NADYA (Part 3)


Beberapa hari setelah telepon itu, Eghy mengabari Fitri kalau dia akan datang untuk menemui Nadya. Fitri yang mendapat kabar menggembirakan itu langsung menemui Nadya. Tapi sayangnya Nadya sedang tidur saat itu. Fitri hanya bias menunggu, sampai Eghy tiba.


Hari itu akhirnya tiba juga. Eghy, orang yang selama ini ditunggu kedatangannya oleh Nadya dan Fitri akhirnya datang. Dia meminta Fitri mengantarkannya ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Eghy terdiam melihat keadaan gadis yang ada di kamar rawat itu. Sosok yang selama ini tidak pernah di jumpainya, kini dilihatnya dengan kondisi yang memprihatinkan. Selang infus terpasang di tangannya, matanya terpejam, tapi di kedua telinganya terpasang headset agar Nadya bisa selalu mendengarkan lagu musik yang biasa menenangkan.

Dia hanya sedang tidur. Tunggu saja, sebentar lagi juga dia bangun ucap Fitri yang berdiri di belakang Eghy.
Sudah berapa lama dia seperti ini? tanya Eghy, dia mulai berjalan mendekati tempat tidur Nadya.
Hampir satu bulan dia terbaring di tempat tidur itu. Sekarang coba kau dengar lagu yang sedang di dengarkan Nadya ucap Fitri sambil melepas satu headset itu dan memberikannya pada Eghy.

Eghy terkejut ketika mendengar lagu itu, lagu yang pernah dia ciptakan untuk Nadya dulu. Dia tidak menyangka gadis itu masih menyimpan rekaman lagu itu. Kedua matanya menatap wajah Nadya yang tertidur.

Itulah yang membuat Nadya bertahan selama ini. Itu yang dia lakukan bila sedang merindukanmu. Suaramu yang sangat dia rindu ucap Fitri.

Eghy yang masih merasa terkejut perlahan memegang tangan Nadya, kedua matanya tak lepas dari wajah Nadya. Terlihat masih ada kasih sayang yang dalam dari tatapan itu.

Tiba-tiba tangan yang di pegang Eghy bergerak, Nadya bangun dari tidurnya. Dan dia terkejut ketika ada seorang cowok duduk di sampinya sambil memegang tangannya.

Tenang, Nad. Dia Eghy, orang yang selama ini kamu rindu ucap Fitri.
Eghy? Kenapa bisa ada disini? tanya Nadya yang masih terkejut.
Maaf, ya. Aku yang menelpon dia dan meminta dia untuk dating menjengukmu. Karena aku nggak tega melihat kamu seperti ini terus.
Kenapa kamu bisa sampai kayak gini? Kenapa kamu nggak menjaga kesehatanmu? tanya Eghy yang masih tetap menatap wajah Nadya.
Itu bukan urusanmu sahut Nadya sambil melepaskan genggaman Eghy.
Waktu itu kamu kan udah janji, bisa terima keputusanku untuk mengakhiri hubungan kita, dan berjanji akan baik- baik saja. Tapi kenapa sekarang kamu kayak gini?

Nadya hanya diam dan memalingkan wajahnya dari Eghy. Sementara Eghy masih terus berbicara pada Nadya.

Fitri yang melihat itu hanya berharap keadaan Nadya akan membaik setelah bertemu Eghy. Dan ternyata benar, setelah berdebat cukup lama akhirnya Nadya dan Eghy mulai akrab kembali. Wajah Nadya yang tadinya pucat juga mulai berubah cerah. Pertemuan antara Nadya dan Eghy terus berlangsung selama seminggu, dan selama itu keadaan Nadya berangsur membaik.


Suatu hari, Nadya ingin pergi ke pantai bersama Eghy, dia ingin melihat sunset bersama orang yang di cintainya. Walaupun awalnya dokter, orang tua Nadya, dan Eghy tidak setuju, tapi demi kesembuhan Nadya, akhirnya mereka menyetujui permintaan Nadya itu.



Dan pergilah mereka berdua ke pantai untuk melihat sunset. Di pantai itu, Eghy menyanyikan lagu yang baru di buatnya untuk Nadya. Lagu yang liriknya adalah ciptaan Nadya, dulu dia pernah meminta Eghy untuk menciptakan lagu dari lirik yang dibuatnya. Dan kini lagu itu telah selesai dan Eghy menyanyikannya secara langsung untuk Nadya.

Keadaan yang sangat romantis itu membuat Nadya bahagia. Berkali-kali dia tersenyum dan tertawa saat bersama Eghy. Kebahagiaan yang entah akan bertahan sampai kapan.

Aku bahagia banget hari ini, karena bisa pergi sama kamu, tertawa dan melihat sunset bersama kamu. Dan yang lebih membahagiakan, aku bisa mendengar lagu itu secara langsung ucap Nadya sambil memandang langit.
Aku juga senang bisa jalan sama kamu. Makanya kamu harus cepat sembuh, nanti kita bisa jalan-jalan lagi” sahut Eghy.
Iya. Rasanya aku nggak ingin ini berakhir, aku ingin terus bersama kamu. Bahagia seperti ini.”

Eghy hanya bias tersenyum mendengar ucapan Nadya. Lalu mencium kening Nadya dengan lembut. Nadya yang terkejut hanya bias menatap Eghy, lalu tersenyum.

Aku sayang kamu. Cepat sembuh, ya ucap Eghy.

Air mata mengalir dari mata Nadya. Suasana mengharukan itu terlihat sangat membahagiakan. Setelah itu mereka kembali ke rumah sakit karena Nadya masih harus dirawat.


* * *

Comments

Popular posts from this blog

I'm Not Hero

Kepribadian Ganda

Nemu CD