Pada Suatu Hari Ketika Galau (Part 1)

Seberapa sering kalian merasakan jatuh cinta?
Menurut sebuah majalah wanita yang pernah gue baca ketika nungguin nyokap di salon, (dan tanpa sadar ikutan pake lipstik) orang dengan zodiak sama seperti gue, adalah orang yang mudah jatuh cinta. Tokoh terkenal macam Michael Jackson, Macaulay Culkin, Rupert Grint, Roddy McDowall, River Phoenix, Tom Felton, Nicolas Jonas, Alfonso Ribeiro, Jackie Cooper adalah beberapa dari sekian banyak yang lahir dibawah horoskop Virgo. Kalau kalian cermati, tokoh yang gue tulis semua berawajah tampan, ga jauh beda sama gue, bedanya mereka jadi artis film, gue jadi artis kantin (sayup2 terdengar 20 orang teriak-teriak pesen ayam goreng ke gue -panik!! ).

Man, gue bukanlah orang yang percaya pada ramalan horoskop atau tukang ramal yang dibayar limaribu perak buat mamerin gigi itemnya, lalu dengan suara seolah-olah dibuat gemetaran "Nak, umur kamu tak panjang lagi, kalau kau mau umurmu lebih panjang, tambahin goceng, saya ganti ramalannya". Ga, gue percaya hidup ini misteri, tidak bisa ditebak dan penuh kejutan. Termasuk soal cinta?

Seperti yang gue bilang tadi, beberapa majalah remaja (dan para abege labil pembaca setianya yang beli cuma biar dibilang gaul) mempercayai secara serta merta kebenaran cerita tersebut. Gue bukan orang yang mudah jatuh cinta. Ga percaya? Selama hidup, gue baru pacaran selama 2 kali ....eh, 3 kali ........Anjrit ....4 kali !!..........Oke, ga penting! Intinya gue bukan cowok gampangan.

Banyak hal yang menyebabkan orang jatuh cinta. Misalnya : wajah yang rupawan, tubuh yang proporsional, kecerdasan, humoris, atau mungkin karena kalian berdua terjebak dalam gua selama 5000 tahun, sehingga mau ga mau kalian pacaran daripada salah satunya keduluan jatuh cinta sama landak gua.

Kalau gue? Gue merasa jatuh cinta ketika berada di dekatnya membuat waktu berjalan cepat seakan 24 jam itu berlalu seperti 5 detik. Bersama dirinya seperti berada di perapian Dewi Hestia, Sang Dewi Perapian, hangat, nyaman, ada bara yang selalu menjagamu dari kedinginan. Bersama dia, matahari hanya bintik kuning, sedangkan dia adalah lentera surga. Bersama dia, masuk angin berarti ada yang ngerokin. Eh?

Ketika merasakan seperti itu, gue jatuh cinta.

Untungnya, selama ini gue tidak pernah merasakan seperti itu pada seorang cowok.

Yah, seperti yang gue bilang, gue bukan orang yang mudah jatuh cinta. Dengan kriteria sepanjang beberapa baris tadi, sulit untuk menemukan pasangan yang tepat. Meskipun bacaan gue roman picisan penuh kata rayuan, sulit untuk membuka sebuah percakapan romantis dan berlaku layaknya seorang gentleman. Gue bukan Romeo yang bersedia memanjat tembok dan bersenjatakan puisi untuk mendapatkan cinta. Gue juga bukan Rangga yang dengan melempar pensil di perpustakaan saja bisa dapat cewek secantik Cinta. Gue juga bukan Tuxedo Bertopeng yang romantis banget sampai rela gigitin mawar berduri untuk dapetin Sailormoon. Gue juga bukan Conan Barbarian yang bisa nelen kentang panas sekali telan.

Gue bukan mereka, dan hati ini memang pemilih.

Deskripsi cinta mungkin dijabarkan terlalu luas di hati gue. Begitu banyak harapan yang simpan dalam hati terhadap cinta, ketika sekali saja gagal, harapan itu musnah. Kemudian hanya meninggalkan hati yang kosong seolah kepompong tanpa isi. Seperti roti sandwich tanpa daging, mau kau gigit sampai seratus kalipun hanya roti gandum biasa. Hambar.

Dalam sebulan ini, beberapa orang disekitar gue mengalami banyak hal tentang cinta. Beberapa jatuh cinta kemudian jadian, beberapa jatuh cinta kemudian bertepuk sebelah tangan, beberapa jatuh cinta bertepuk sebelah tangan, kemudian delusional dan memutuskan memacari tangan kanannya.

Beberapa jatuh cinta, tak diungkap, lalu beralih jadi penguntit yang selalu up to date info soal si doi "eh, tau ga, mamanya dia ternyata mamaku lho....". Mampus.

Beberapa patah hati, sebagian menerima dengan hati besar, sebagian lain tenggelam dalam kefanaan seakan dunia mereka gelap, lalu terjebak dalam kegilaan semu. Menulis status galau di jejaring sosial, curhat kepada teman baik "jangan bilang siapa-siapa, gue putus dari si A" dan kemudian besoknya dia cerita ke 100 orang dengan kata-kata yang serupa.

Dunia itu luas jika kalian mengetahuinya. Cinta mungkin bisa ditemukan di kolong meja ketika dahi kalian tidak sengaja terbentur satu sama lain ketika mengambil sebuah pulpen, atau secara klasik cinta mungkin terjadi ketika kamu salah masuk kamar mandi wanita, dan seluruh wanita disana menuduhmu mesum, sementara ada 1 wanita yang membelamu mati-matian "Tidak. Dia cuma mengira kamar mandi wanita ini warnet. Ya kan?"  Lalu kamu cengo, dan setelah digebukin, kamu jatuh cinta.

Cinta itu misterius bukan?

Sisanya kita teruskan di next post yah........

Tunggu lanjutannya.....

(part 1 berakhir disini)

Comments

Popular posts from this blog

I'm Not Hero

Kepribadian Ganda

Nemu CD